Rabu, 25 November 2020














 Tulisan Diksi Paisal, Praktisi Kesehatan dan Anggota Sekodi Bandung Batch III (dibagi setelah permohonan ijin ke penulis yang bersangkutan)

Merantau itu Kaya Cerita

Diksi Paisal, STr. Kes

Praktisi Kesehatan, ATLM Nusantara Sehat Team Based XV & Penggiat Sekolah Damai Indonesia Bandung

 


Akhir-akhir ini banyak orang diluaran sanah memilih untuk bekerja, tinggal atau bahkan menetap diluar daerahnya. Hal ini mendorong saya juga untuk melakukan hal yang sama dengan orang lain yaitu untuk memilih tinggal disuatu daerah, diluar daerah yang selama ini saya hidup. Kata merantau mungkin sudah tidak asing lagi disetiap orang, karena pada dadasarnya merantau itu suatu pilihan hidup, ketika seseorang untuk memilih untuk tinggal disuatu daerah yang bukan daerah asalnya itu lumrah adanya. Kesempatan merantau menjadikan cerita sesorang yang nantinya banyak pengalaman dan kenangan yang dapat diangkat pada setiap perjalanan hidupnya. Tujuan orang untuk merantau beda-beda, salah satu diantaranya ingin mendapatkan pengamalan baru dalam hidupnya, yang mungkin ketika merantau orang tersebut mendapatkan banyak ilmu, pengalaman, kebahagian, mendapatkan pekerjaan baru, mengenal adat istiadat masyarakat daerah ditempatnya, keindahan alam serta pariwisata ditempat perantauan, kontribusi, pengabdian untuk membantu memajukan daerah tersebut dan tidak menutup kemungkinan ketika merantau mendapat jodoh yang nantinya menjadi pendamping hidupnya.

Penempatan di Kupang Nusa Tenggara Timur

Pertama kali mendengar Provinsi Nusa Tenggara Timur difikiran saya adalah terbayang  keindahan pulau nya yang banyak dihiasi pantai yang memiliki degradasi warna yang cantik ketika dipandang, pariwisata alam yang menghiasi kekayaan abadi didalamnya, adat istiadat yang masih kental juga mengiasi di setiap pulau Nusa Tenggara Timur, keramahan masyarakat serta banyaknya kain-kain tenun khas dari berbagai suku yang menjadikan aset warisan dari turun temurun. Rasanya saya sangat antusias ketika mendapatkan penempatan disini dan ditunjuk oleh Tim Program Nusantara Sehat Kementerian Kesehatan, kala itu sudah tidak ada petimbangan lagi sehingga saya siap untuk ditempatkan di Puskesmas Akle Provinsi Nusa Tenggara Timur tepatnya di Pulau Semau Selatan Kab. Kupang.

Awal perjalanan hidup merantau dipulau orang saya alami baru pertama kali, rasanya campur aduk, suka cita karena banyak hal-hal pengalaman yang saya gali disinih  dan duka juga saya rasakan karena saya meninggalkan sementara keluarga, sahabat dan kegiatan-kegiatan sosial didaerah tempat tinggal saya yaitu di Kota Bandung. Terlepas dari semua itu,tentunya saya harus memiliki tujuan awal ketika saya ada diada diperantauan yaitu saya dapat membantu pelayanan kesehatan didaerah terpencil, perbatasan dan daerah tetinggal sesuai dengan tugas dan kompetesi saya sebagai Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM).

Aktivitas di Perantauan

Banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan pada saat kita merantau. Dai berbagai kegiatan dapat kita lakukan, kegiatan-kegiatan yang selama diperantauan saya lakukan setiap hariya, dari mulai melakukan kegiatan pekerjaan secara basic profesi saya di Puskesmas Akle yaitu melakukan pemeriksaan cholesterol, asam urat, gula darah, hemoglobin, urine rutin, BTA dan pemeriksaan penunjang lain yang ada dilaboratorium, selain itu juga saya terjun langsung ke masyarakat dengan melakukan pendekatan, penyuluhan, serta sharing tentang kesehatan dan lainnya.

Diluar dari kegiatan secara basic profesi saya, banyak juga kegiatan yang saya lakukan disinih. Saya mulai explore tentang potensi alam wisata dan keindahan pantai-pantai disekitar tempat tinggal saya. Potensi pantai di Pulau Semau ini banyak menyimpan keindahannya, dari mulai pasir putih, gradasi warna pantai yang cantik serta pemandangan yang luar biasa indah, beberapa diantaranya saya berkesempatan mengunjunginya yaitu Pantai Liman, Pantai Hlaen Ana Naikean, Pantai Otan, Pantai Uinian dan sederet pantai-pantai lainnya, selain pantai yang banyak tersimpan keindahannya, keramahan warga di Pulau Semau ini membuat saya semakin betah dan nyaman tinggal disinih, saya belajar sedikit-dikit bahasa helong sesuai dengan suku helong yang tinggal disinih, mengenal adat istiadat serta keindahan kain tenun yang dipakai oleh warga pada setiap kegiatan-kegiatan adat, pernikahan, syukuran dan lainnya. Saya berkesampatan memakai kain adat khas pulau semau suku helong yang motifnya sangat apik, halus dan bagus ketika digunakan. Toleransi antar umat beragama tentunya juga saya rasakan ketika saya diperantauan, meskipun saya muslim dan disinih mayoritas beragama non muslim yaitu Katolik & Kristen protestan tidak menjadikan jarak diantara kita, kami disinih selalu berpegang teguh rasa toleransi yang kuat antar umat beragama.

Jangan Takut Merantau

Merantau bukan untuk ditakuti, tapi harus dijalani dan disyukuri. Percayalah ketika niat kita untuk merantau itu untuk kebaikan dan kebermanfaatan pastinya banyak jalan kelancaran dan kemudahan yang dapat kita rasakan selama diperantauan. Cerita di perantauan tentunya banyak hal yang menjadikan modal bekal untuk kehidupan kita, 
suka maupun duka, senang maupun hampa dapat kita rasakan ketika kita sedang berada dimanapun termasuk diperantauan. Lakukan hal-hal yang positif sehingga dapat membuat kita bersemangat ketika sedang ada diperantauan. Banyak orang yang ingin berkesempatan merantau dan mungkin masih belum terlaksanakan karena satu dan lainnya, maka dari itu ketika kita dibukakan jalan untuk merantau, maka merantaulah. Banyak cerita dan pengalaman untuk kehidupan kita nantinya, ini menjadikan modal awal untuk pencapaian kesuksesan.

“Salam hangat dari orang rantau, mari berjuang sama-sama didaerah perantauan “


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.